Pengetahuan Tentang Keputihan. Pengetahuan Tentang Keputihan Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu atau tepung yang agak kental dan agak kekuning-kuningan. Slim atau lendir kalau tidak banyak memang tidak bermasalah, namun kalau sudah melebihi dan menyebarkan bau tidak sedap, penyebabnya adalah terjadinya peradangan dan infeksi pada alat kelamin wanita (Agus,2009).
Indonesia dengan stimulus geografis dimana terdapat 1.300 pulau besar dan kecil, penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat sosial ekonomi dan pendidikan belum memadai, sehingga menyebabkan kurang kemampuan dalam menjangkau tingkat kesehatan tertentu. Masalah keputihan merupakan masalah vital dalam pembangunan kesehatan umumnya, karena tidak akan dapat diselesaikan dengan jalan tindakan kuratif (pengobatan), tetapi jauh dari pada itu merupakan masalah masyarakat yang masih dapat diobati. Di Indonesia angka kejadian keputihan berbeda tajam dengan negara lain dalam arti angka kejadian keputihan di Indonesia masih tinggi. Keputihan dapat dicontohkan disini untuk tindakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas manusia pada berbagai periode kehidupan wanita.
Dari gambaran tersebut dikemukakan bahwa terdapat masalah yang mempengaruhi wanita terutama dengan keputihan, bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran telur dan sampai indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Keputihan ini memerlukan pengobatan secara dini untuk mencapai kesembuhan. Dengan tercapainya kesejahteraan diharapkan tercapai kesehatan yang prima dan dapat mengurangi penyakit keputihan yang ada di masyarakat khususnya pada remaja. Menurut penelitian di Indonesia, yang pernah mengalami keputihan sebanyak 75% mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Angka ini berbeda tajam dengan negara lain yang hanya 25% saja dan penelitian di Jawa Timur menunjukkan 75% remaja menderita keputihan paling sekali seumur hidup, 45% bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Remaja yang mendapat perhatian karena relatif muda dan masih dalam status pendidikan seolah bebas dari kemungkinan menghadapi masalah keputihan patologis atau tidak normal
Infeksi pada vulva yang lazim disebut vulvitis sebagian besar dengan gejala keputihan dan tanda infeksi lokal. Sebagian wanita menganggap cairan yang keluar dari vagina masalah biasa ada juga yang menganggap masalah keputihan mengganggu aktivitas sehari-hari. Masalah yang perlu diwaspadai adalah apakah keputihan tersebut normal atau ada sesuatu kelainan/penyakit. Jika keputihan menyebabkan gatal-gatal dan nyeri di dalam vagina, atau di sekeliling saluran pembuka vulva, kondisi ini secara umum disebabkan oleh penyakit, dan tentunya memerlukan pemeriksaan. Tiga jenis utama gangguan dapat menimbulkan masalah, yaitu candidiasis penyebab paling umum gatal-gatal pada vagina. Infeksi sering mengenai vulva dan menimbulkan gatal-gatal. Jamur menyerang sel pada saluran vagina dan sel kulit vulva. Pada beberapa wanita, jamur masuk ke lapisan sel yang lebih dalam dan beristirahat di sana sampai diaktifkan kembali karena satu alasan. Sel-sel yang terinfeksi tidak terlalu parah gugur ke dalam vagina, sehingga menyebabkan keputihan
Secara alamiah bagian tubuh yang berongga dan berhubungan dengan dunia luar akan mengeluarkan semacam getah atau lendir. Demikian pula halnya dengan saluran kelamin wanita (vagina). Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Keputihan apabila tidak segera diobati dapat berakibat lebih parah dan bukan tidak mungkin menjadi penyebab kemandulan. Penyebab keputihan berlebihan terkait dengan cara kita
merawat organ reproduksi. Misalnya, mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut Para remaja harus waspada terhadap gejala keputihan. Penelitian menunjukkan, keputihan yang lama walau dengan gejala biasa-biasa saja, lama kelamaan dapat merusak selaput dara. Sebagian besar cairan itu mengandung kuman-kuman penyakit, dan kuman penyakit dapat merusak selaput dara sampai hampir habis, sehingga pada saat hubungan badan yang pertama tidak mengeluarkan darah Keluarnya cairan dari vagina adalah normal pada usia reproduksi, cairan tersebut jumlahnya tidak banyak, jernih, tidak bau dan tidak gatal. Secara alami cairan yang keluar merupakan produksi dari kelenjar di mulut rahim, bercampur dengan sel-sel vagina, bakteri dan sekresi kelenjar-kelenjar di jalan lahir. Secara fisiologis keluarnya cairan dapat dijumpai pada saat ovulasi, saat menjelang dan setelah haid, rangsangan seksual, dan dalam kehamilan. Sifat dan banyaknya keputihan dapat memberi petunjuk ke arah penyebab. Demikian pula halnya dengan indikasi lain seperti lama keluhan, terus menerus atau pada waktu tertentu saja, warna, bau disertai rasa gatal atau tidak.. Dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja putri, para tenaga kesehatan memberikan penyuluhan dan menganjurkan remaja putri untuk periksa kepada tenaga kesehatan bidan atau dokter apabila tejadi keputihan yang lama, berbau tidak sedap dan rasa gatal . Pengetahuan reproduksi remaja khususnya pada masalah keputihan adalah sebuah materi yang penting bagi kesehatan reproduksi remaja.
merawat organ reproduksi. Misalnya, mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut Para remaja harus waspada terhadap gejala keputihan. Penelitian menunjukkan, keputihan yang lama walau dengan gejala biasa-biasa saja, lama kelamaan dapat merusak selaput dara. Sebagian besar cairan itu mengandung kuman-kuman penyakit, dan kuman penyakit dapat merusak selaput dara sampai hampir habis, sehingga pada saat hubungan badan yang pertama tidak mengeluarkan darah Keluarnya cairan dari vagina adalah normal pada usia reproduksi, cairan tersebut jumlahnya tidak banyak, jernih, tidak bau dan tidak gatal. Secara alami cairan yang keluar merupakan produksi dari kelenjar di mulut rahim, bercampur dengan sel-sel vagina, bakteri dan sekresi kelenjar-kelenjar di jalan lahir. Secara fisiologis keluarnya cairan dapat dijumpai pada saat ovulasi, saat menjelang dan setelah haid, rangsangan seksual, dan dalam kehamilan. Sifat dan banyaknya keputihan dapat memberi petunjuk ke arah penyebab. Demikian pula halnya dengan indikasi lain seperti lama keluhan, terus menerus atau pada waktu tertentu saja, warna, bau disertai rasa gatal atau tidak.. Dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja putri, para tenaga kesehatan memberikan penyuluhan dan menganjurkan remaja putri untuk periksa kepada tenaga kesehatan bidan atau dokter apabila tejadi keputihan yang lama, berbau tidak sedap dan rasa gatal . Pengetahuan reproduksi remaja khususnya pada masalah keputihan adalah sebuah materi yang penting bagi kesehatan reproduksi remaja.